Madu merupakan sebuah cairan yang menyerupai sirup. Tekstur madu sangat kental dan berasa manis. Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula. madu dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya yang berasal dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar yang dikeluarkan dari kantung madu terdapat abdomen dikunyah dan dikerjakan bersama Tawon lain. Lalu jika nektar sudah halus akan ditempatkan pada sel, dan jika sel sudah penuh maka akan ditutup dan menjadi fermentasi.
Sejarah
Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Karena dari dulu manusia sudah mengkonsumsi madu untuk makanan dan minuman sebagai tambahan pemanis atau perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang sudah diambil lebah. Dan madu sudah banyak digunakan manusia untuk mengobati segala jenis-jenis penyakit. Namun baru beberapa fase ini antiseptik dan antibakteri yang berasal dari madu bisa dijelaskan menurut kimiawi.
Pembentukan Madu
Lebah akan mengubah sakarida menjadi madu dengan proses mengunyah berkali kali sampai setengah sakarida tercerna. Dan proses ini tidak dilakukan secara bersamaan. Kemudian setelah dikunyah, sakarida akan masih dalam bentuk cair dan masih banyak mengandung air. Maka dari itu proses selanjutnya adalah penguapan sebanyak mungkin air dan transformasi dengan enzim. Dan Jenis lebah yang sangat efektif yaitu lebah Apis dorsata yang menghasilkan madu yang bagus. Lebah ini termasuk lebah Asia yang paling bagus memproduksi madu. Lebah ini hanya dapat membuat sarang satu lapis yang meggantung di dahan pohon, di langit-langit yang terbuka, atau di tebing jurang. Namun untuk saat ini Apis dorsata belum bisa dibudidayakan di kandang yang tertutup. Dengan sarang yang berukuran 2 x 2 m lebah ini dapat menghasilkan 20 kg madu untuk setiap sarang.
Kandungan Nutrisi Madu
Madu terdiri dari campuran gula dan senyawa lainnya. yang berhubungan dengan karbohidrat, terutama Fruktosa (sekitar 38,5%) dan Glukosa (sekitar 31,0%), yang sehingga hampir mirip dengan sirup gula sintetis yang diproduksi terbalik, ada sekitar 48% Fruktosa, Glukosa 47%, dan Sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk Maltosa, Sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Yaitu seperti semua jenis pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa yang dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi terbaik dari sejumlah madu tergantung dari bunga yang tersedia untuk lebah yang bisa menghasilkan madu.